Ponorogo - beritaplus.id | Memamerkan hasil inovasi sistem pembelajaran menjadi satu prasyarat bagi para Calon Guru Penggerak.
Hal inilah yang dilakukan 50 Calon Guru Penggerak (CGP) dari jenjang TK, SD SMP, SMA dan SMK se-kabupaten Ponorogo di Aula SMPN 4 Ponorogo, Minggu (3/12/2023).
Dalam pameran berlabel ‘Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar’ tersebut, ratusan sistem pembelajaran disuguhkan. Seperti bagaimana cara mudah belajar atau menghafal. Maka melalui para Guru Penggerak, kedua hal tersebut akan mudah dipelajari dan diingat para peserta didik.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Ponorogo yang diwakili Sekretaris Dinas Pendidikan Farida Nuraini, S.Sos, MM dalam sambutannya mengapresiasi CGP yang telah mengikuti pembekalan selama 6 bulan, dan mengharapkan CGP yang telah lulus menjadi CGP penggerak dan mendapatkan sertifikat Guru Penggerak dapat menjadi pemimpin di sekolah.
Pada kesempatan ini Farida Nuraini, S.Sos, MM sekaligus membuka secara resmi Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar CGP Angkatan 8 Kabupaten Ponorogo dengan tema Panen Karya Bergerak Cepat Majukan Pendidikan Menuju Ponorogo Hebat.
Dikatakan Farida saat ini ada sekitar 356 Guru Penggerak di Kabupaten Ponorogo.
“Untuk menjadi guru penggerak ini, dijelaskannya bahwa peserta harus lolos tes dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) seperti tes tulis wawancara dan presentasi,”jelas Farida.
Secara perlahan, kata Farida, nantinya semua guru akan menjadi Guru Penggerak. Dengan demikian, maka pendidikan di negeri ini akan terus membaik dan dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang berkarakter, bermoral dan berdaya saing.
“Setelah lulus dari sini CGP mempunyai kewajiban mengimplementasikan tidak hanya berhenti pada proses hari ini. Kita menyadari bahwa sumber daya manusia yang berkualitas itu akan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan pembangunan pendidikan di Ponorogo,”ujarnya.
Penanggung jawab kegiatan lokakarya 7mewakili kepala Balai Besar Guru Penggerak Jawa Timur Gatot Maladi S.IP. M.Si mengatakan, BBGP Jawa Timur menggelar Lokakarya 7 untuk calon guru penggerak anggkatan 8 di kabupaten Ponorogo.
“Sebagai puncak program guru penggerak yang sudah dilalui oleh para CGP selama 6 bulan untuk angkatan 8 ini sebanyak 50 peserta terdiri dari jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK Se kabupaten Ponorogo serentak untuk 38 kabupaten/ kota seluruh Jawa Timur,”terangnya.
Berbagai materi yang selama ini yang sudah diperoleh oleh guru penggerak 2 sesi yaitu 1 kelas berbagi perwakilan CGP inovasi pembelajaran kepada murid dan sesi 2 pameran hasil karya yang mana tiap CGP bersama kelompoknya.
Menurut Gatot, untuk CGP di Ponorogo luar biasa dari beberapa modul yang mereka pelajari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.
“Guru di Ponorogo ini sangat luar biasa karena sudah banyak inovasi pembelajaran yang mereka lakukan,”yakinnya.
Gatot berharap tidak berhenti pada diri sendiri tapi juga bisa menggerakan sebagai pendekar penggerak merdeka belajar. “Setidaknya bisa menggerakan di komunitas di internal disekolah di KKB, MGMP atau komunitas belajar di Ponorogo. Lokakarya 7 ini sebagai awal bagaimana CGP memulai tugas berbagi bergerak, tergerak, menggerakan. ,”tandasnya.
Sementara Supardi Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Ponorogo mengatakan lokakarya 7 festival panen hasil belajar merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh calon guru penggerak.
“Dari tampilan karya inovasi kreatifitas dari CGP kami berharap kepada CGP, setelah lulus dan dinyatakan sah menjadi pendekar harus melakukan pengembangan inovasi dan hasil karya ini bisa di implementasikan di satuan pendidikan masing masing,”pesannya.
Supardi yakin semua lulus dan pinter, tapi kalau udah pinter jangan untuk dirinya sendiri tapi ditularkan kepada teman yang lain.
“Harapannya bahwa yang paling pokok dari kegiatan PPGP ini adalah bagaimana para CGP mengaktualisasikan dan mempraktikannya dalam keseharian, bagaimana pembelajaran berpihak pada siswa, apa yang sudah didapatkan selama PPGP berjalan benar-benar tercermin dan ada aksi nyatanya,”tandasnya.
“Selamat dan sukses untuk lokakarya 7. guru penggerak ke depan akan diformasikan sebagai calon pemimpin pendidikan,”pungkasnya.
Dalam lokakarya ini ditampilkan 3 orang Calon Guru Penggerak masing-masing dari tingkat SD, SMP dan SMA. Mereka menyampaikan secara singkat tentang perubahan pembelajaran yang telah dilakukannnya.
Pada intinya dari penampilan 3 orang Calon Guru Penggerak, yang disampaikan pada hadirin adalah bagaimana seorang guru memiliki kreativitas dan inovasi dalam pelaksanaan pembelajaran. Di samping itu seorang guru harus memberi ruang dan kemerdekaan kepada peserta didik untuk dapat mengemukakan ide dan kebutuhan belajarnya.
Para Calon Guru Penggerak angkatan 8 Kabupaten Ponorogo dalam lokakarya 7 ini juga menampilkan karya-karya mereka dalam bentuk stand pamer dan seluruh hadirin diberi kesempatan untuk melihat lebih dekat hasil-hasil inovasi para Calon Guru Penggerak (CGP).(aw)
Editor : Ida Djumila