Ponorogo - beritaplus.id | SMPN 2 Sampung merupakan sekolah menengah pertama yang terletak sangat strategis berada dikawasan jalan raya Desa Kunti –Pagerukir.
Ramainya kawasan pasar puskesmas dan balai desa Kunti membuat sekolah yang dipimpin Walid Hamdani menggelar panen karya P5 Projec Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) saat pasaran.
“Alhamdulillah gelaran panen karya P5 ini untuk yang kedua kalinya kebetulan ada lahan ruang publik dekatnya pasar Kunti untuk anak bisa percaya diri kita berusaha tampilnya pada saat hari pasaran. Jadi ketika banyak orang kita tampil dilatih bagaimana anak anak percaya diri,”kata Walid.
Menurut Walid hal ini dikandung maksud mengenalkan sekolah pada masyarakat bahwa SMPN 2 Sampung itu ada. Eksistensinya juga diakui oleh mereka. Biar mereka tahu dan bisa memberikan masukan dan kritik membangun untuk kemajuan sekolah.
Antusias dan animo masyarakat sekitar dan warga yang lewat sangat luar biasa. Terlihat saat anak anak kelas 7 dan 8 menampilkan hasil karya P5 di simpang tiga pasar Kunti terjadi kemacetan.
“Dengan gelar panen karya P5 ini tujuannya tidak untuk mahir tampil tetapi anak anak mengenal tentang budaya leluhur bangsa Indonesia. Jadi untuk melestarikan budaya bangsa Indomesia.Jadi mereka itu hanya pengetahuan sifatnya. Prosesnya untuk bisa memahami budaya bangsa. Yang baku adalah karakter anak , tanggung jawab, kreatifitas, kemandiriannya, yang diutamakan dalam panen karya P5 ini,”jelas Walid pada media Beritaplus.
Walid menyebut ada 3 tema untuk kelas 7 kerarifan lokal yang menampilkan budaya Ponorogo ada warok, tari jathil, dan bujang ganong. Untuk kelas 8 itu temanya adalah kebhinekaan indahnya budaya negeriku. Ada 5 provinsi bali, bengkuku, lampung, jawa tengah, jawa barat.
Tak hanya itu, di panen karya P5 ini juga ada panen produk dari budidaya tanaman toga. Dengan tema kewirausahaan anak anak dilatih memberdayakan sumber daya yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.sebagai pembelajaran mandiri, percaya diri, dan kreatifitas.
“Harapan ke depan anak anak yang sudah mempunyai karakter yang P5 bisa bermanfaat buat dirinya dalam kehidupan yang nyata. Menerapkan kurikulum merdeka dalam P5. Berusaha mengaplikasikan se maksimal mungkin. Ajang ruang kreatiftas untuk anak guru dan karyawan SMPN 2 Sampung bagaiamana kita itu berkreasi,”tandasnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Desa Kunti Suraji sangat mengapresiasi penampilan anak anak SMPN 2 Sampung yang menampilkan kreasi di panen karya P5.
“Alhamdulillah SMP 2 di desa Kunti keberadaan SMPN 2 Sampung masyarakat sangat bangga baik dari desa sekitar sekolah. Bahkan orang tua yang punya anak bisa sekolah di SMPN 2 ini,”tutur Suraji.
Ia menegaskan walupun sekolah pinggiran tetapi prestasi, ketrampilan, kecerdasan, tiidak kalah dengan sekolah yang ada di kota. Berharap sekolah ini menjadi sekolah kebanggaan warga Sampung dan sekitarnya.
“Luar biasa nya lagi anak didiknya Pak Walid bisa meraih juara tingkat provinsi. Ini menandakan bahwa kegiatan ekstra kurikuler akademik maupun non akademik sangat diperhatikan sekolah,”pungkasnya. (bayu)
Editor : Ida Djumila