Pasuruan - beritaplus.id | Batalnya revitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo dan kurangnya lampu penerangan membuat kondisi Pasar kebanggaan warga Pasuruan kian mengenaskan, kumuh dan gelap. Tak terserapnya DAK senilai Rp 57 miliar untuk revitalisasi pasar, bukti kongkret tidak 'becusnya" legislatif khususnya Disperindag dinakodai Diana Lukita Rahayu dalam menyerap anggaran. Begitu juga, fungsi DPRD Kabupaten Pasuruan sebagai pengawas dan kontrol lemah. Kini nasib Pasar Wisata Cheng Hoo tidak ada bedanya dengan Plaza Gempol, ibarat pepatah, 'hidup segan, mati tak mau'.
"Pasar wisata Cheng Hoo semakin semrawut, dan kumuh. Lampu penerangan juga minim kalau malam hari seperti kuburan," celetuk salah orang pedagang Pasar Wisata Cheng Hoo, Pandaan pada beritaplus.id, Sabtu (27/7/2024).
Minimnya lampu penerangan di Pasar Wisata Cheng Hoo berdampak pada pendapatan para pedagang dan rawan tindak kriminal. "Banyak pengunjung yang transit mengalami kecopetan," sebutnya.
Wanita paruh baya, menyayangkan batalnya revitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo. Sebelumnya, para pedagang sangat senang dengan direvitalisasi oleh Pemkab Pasuruan akan menambah pendapatan mereka. "Semua pedagang disini senang mendengar kabar pasar wisata akan dibangun. Tentunya akan menambah penghasilan mereka," ujarnya.
"Disperindag isone jupuk hasil. Tapi gak iso ngeramut," kritiknya logat jawa.
Suyanto, salah seorang pengunjung Pasar Wisata Cheng Hoo mengatakan kondisi pasar semrawut dan kumuh. Pria asal Gresik bersama rombongan ke malang transit di Pasar Wisata Cheng Hoo, Pandaan menuturkan, kurangnya sarana prasarana di Pasar Wisata Cheng Hoo dan tidak tertata. "Kurang bersih serta semrawut. Harusnya faktor kebersihan dilingkungan pasar diperhatikan oleh pihak pengelola," sebutnya.
Sebenarnya, Pasar Wisata Cheng Hoo, Pandaan sudah dikenal oleh masyarakat. Setiap dari malang, rombongan wisata selalu transit di Pasar Wisata Cheng Hoo. "Untuk mencari oleh-oleh buat keluarga dan juga sholat di Masjid Cheng Hoo," ucapnya.
Banyaknya pengunjung datang di Pasar Wisata Cheng Hoo otomatis berdampak positif sisi ekonomi bagi para pedagang dan juga Pemkab Pasuruan. Namun sayang, Pemkab sendiri kurang memperhatikan kondisi pasar.
Editor : Ida Djumila