Gresik, Beritaplus.id - Gerakan Pemuda Nusantara (GenPatra) bersama dengan ratusan warga dari berbagai wilayah yang menamakan Aliansi Penyelamat Demokrasi (APD) melakukan sosialisasi dan deklarasi bumbung kosong di Swan Lake Pondol Pertama Suci (PPS) di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, pada Sabtu (26/10/2024) malam.
Deklarasi tersebut bertujuan mengajak masyarakat tidak golput saat pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang. Tapi memilih dan mencoblos bumbung kosong.
Kirun, salah satu perwakilan dari Perum Pondok Permata Suci (PPS) menyampaikan alasan mendukung bumbung kosong karena melihat demokrasi di Gresik sedang tidak baik-baik saja.
"Gerakan bumbung kosong ini bertujuan untuk perbaikan Gresik ke depan," ujar Kirun saat menyampaikan orasi di depan ratusan simpatisan bumbung kosong.
Kirun menyebutkan, gerakan bumbung kosong bukanlah musuh pasangan calon (Paslon). Namun, gerakan ini bentuk aspirasi masyarakat yang menginginkan pemimpin sesuai harapan masyarakat.
Oleh sebab itu, sosialisasi bumbung kosong akan terus dilakukan di berbagai wilayah lain. Seperti, Gresik, Kebomas, dan wilayah Gresik Selatan. Hingga bumbung kosong dinyatakan menang melawan Paslon tunggal.
"Mari bersama-sama nanti coblos bumbung kosong, dengan harapan tahun depan digelar pilkada lagi yang sesuai harapan masyarakat Gresik," ungkapnya.
Senada disampaikan Gus Farhat, deklarasi ini merupakan gerakan awal yang dilakukan oleh ratusan orang dari berbagai perwakilan wilayah.
"Kalau bumbung kosong menang, maka Gresik akan dipimpin oleh PJ (Penjabat). PJ tidak punya kepentingan dengan partai-partai politik, dia hanya mengisi kekosongan," ujar Gus Fahat.
Gus Farhat menyebut, tugas Pj hanya mengawal dan menjalankan program yang sudah ada. Kemudian, legislatif akan bertugas sebagaimana fungsinya.
"Maka selanjutnya akan dilakukan pilkada lagi untuk memilih pemimpin yang pro terhadap kepentingan masyarakat Gresik," tandasnya.
Ali Candi, seorang aktivis juga pimpinan GenPabumi (Gerakan Persatuan Pribumi) Gresik ikut menyuarakan dukungan terhadap bumbung kosong. Dirinya menyebut Paslon tinggal tidak sepenuhnya mewakili suara masyarakat.
"Suara rakyat itu kita salurkan ke partai yang menduduki kursi DPRD. Mereka harusnya menjadi kontrol dan pengawas pemerintah. Dengan adanya Paslon tunggal, mereka malah menjadi tim sukses," ujarnya. (*)
Editor : Ida Djumila