Batu - beritaplust.id [ Eks Direktur PT Batu Wisata Resource ( BWR) Mohammad Reza Januar, Jumat ( 11/2/2022) angkat bicara.Itu terkait alasanya mundur dari Direksi BWR .
" Yang pasti benar memang alasan saya adalah keluarga.Terutama setelah meninggalnya ayah saya. Disini harus balik lagi mengurus perusahaan keluarga, Itu yang pertama," kata Reza.
Kemudian, kata dia, alasan yang kedua ada beberapa hal yang memang dirinya sudah berusaha melalukan perbaikan dari segala macam tapi memamg ada kendala - kendala khususnya untuk perubahan perda.
" Kemarin kan kita sempat mengajukan perubahan perda agar sesuai dengan PP 54 dan UU PT. Cuman waktu itu sepengetahuan saya ditolak oleh dewan.Alasannya dewan menolak kita juga tidak tau," paparnya.
Kemudian yang ketiga, papar dia, ada beberapa hal yang mungkin harus di klarifikasi dengan managenem lama dulu untuk masalah piutang.Ini menurutnya harus selesaikandulu.Kalau tidak diselesikan, nenurutnya akan terus menerus akan menjadi persoalan.Disinggung pada saat serah terima dari direksi yang lama mekanismenya seperti apa?.
" Jadi begini didalam RPUS itu disebutkan diklausul kami bahwa urusan utang piutang dan permasalahan aset dan juga yang lain sebagainya masih berkaitan dengan direksi yang lama.Itu jadi tanggung jawab direksi yang lama.Disitu diberikan waktu kalau tidak salah sampai bulan Desember," ungkapnya.
Saat serahterima jabatan,saat ditanya aset BWR berupa apa saja dan dimana letaknya?. " Saya tidak hafal soalnya ada dilaporan bagian keuangan. Cuma yang jelas ada toko rakyat yang ada di Sidomulyo, dan bengkel motor di Jl Kartini Kota Batu.Yang terlihat hanya dua usaha itu saja," tutur dia.
Dari sisi lain saat ditanya terkait kabar yang beredar karyawan BWR tidak menerima gaji. Dia menyampaikan. Terkait itu, dia tidak membantah.
" Ya, itu benar.Jadi begini uang sebesar Rp 35 juta itu kita kelola untuk gaji karyawan.Jadi kalau dibilang ketika saya serah terima dari bulan Mei uang itu cuma digunakan gaji karyawan selama dua bulan sudah habis," tandasnya.
Meski begitu, tandas dia, dirinya tidak pernah mengeluh dan sebagainya.Dan menurut dia, dirinya masih tetap bekerja. Kendati begitu, pihaknya mengaku bisa bertahan ada batasnya.
"Mungkin semua itukan ada batas batasnya. Termasuk jumlah total karyawan BWR dari 8 orang, terahkir berkurang jadi 6 orang karyawan. Enam orang itu termasuk dengan saya," ungkapnya.
Lantas, ungkap dia,ketika mereka sedang gajian, menurut dia, termasuk dirinya juga menerima gaji.
"Ketika sudah stop gaji kita juga tidak menerima gaji juga.Disitu kami bisa bertahan menghabiskan dana senilai Rp 35 juta itu saja.Sejak menjabat pada bulan Mei 2021 sampai bulan Desember saya terakhir Desember kurang lebihnya 5 bulan.Disitu hanya dapat gaji dua kali saja," ngaku dia.
Olehkarena itu, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat batu, dan juga pemkot.
" Yang mungkin berharap lebih saat itu kepada saya untuk bisa menyelesaikan masalah BWR agar bisa bangkit untuk membangun perusahaan ini. Sekali lagi saya mohon maaf atas nama pribadi dan atas nama keluarga," mintanya (Gus)
Editor : Redaksi