SMAN 1 Balong Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka

beritaplus.id
Penyerahan sertifikat workshop kepada peserta oleh panitia

Ponorogo - beritaplus.id | Menurut studi Indonesia terjadi krisis pembelajaran ( learning crisis) dalam waktu yang lama. Apalagi adanya pandemi covid 19 yang melanda Indonesia selama 2 tahun banyak memberikan dampak terhadap dunia pendidikan yaitu adanya ketertinggalan pembelajaran ( learning loss).

Untuk memberikan semangat lagi dalam meningkatkan mutu pembelajaran bagi guru dan karyawan, sekolah yang di nahkodai Mursid,M.Pd ini menggelar workshop Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).

IMG-20220621-WA0129

Suasana saat kegiatan workshop berlangsung

Workshop ini diikuti oleh 47 orang peserta baik guru maupun karyawan SMAN 1 Balong yang berlangsung mulai tanggal 20 s.d. tanggal 22 Juni 2022 dan dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Ponorogo.

Kepala sekolah SMAN 1 Balong Mursid, M.Pd. dalam kata sambutanya mengucapkan selamat datang kepada ibu Lena, M.Pd. Kacabdindik Jawa Timur Wilayah Ponorogo di SMAN 1 Balong. Beliau juga melihat dari dekat "Wisata Literasi" yang memamerkan karya siswa berupa buku, batik, lukisan, disain grafis juga tata boga program double track.

Kacabdindik juga menyempatkan membaca buku hasil karya siswa terbitan Tinta Emas Bandung.

“Terima kasih yang telah mengapresisasi hasil karya siswa yang tersusun dalam wisata literasi,”ucap Mursid.

Menurut Mursid, M.Pd. digelarnya workshop peningkatan mutu guru dan tenaga kependidikan dalam rangka menyongsong implementasi kurikulum merdeka (IKM) yang diikuti semua guru dan tenaga pendidikan ini agar mempunyai gambaran tentang kurikulum baru yang diterapkan di SMA Negeri 1 Balong pada tahun pelajaran 2022/2023 nanti.

Setelah Indonesia merdeka sudah berganti beberapa kali kurikulum dalam rangka untuk memenuhi tuntutan zaman. Mulai tahun 1947 s.d.sekarang pada tahun 2022 ini kira-kira sudah berganti 10 kali kurikulum.

Pada tahun 2022 ini kurikulum berubah lagi dengan nama "Kurikulum Merdeka". Kurikulum merdeka ini akan memberikan keleluasaan kepada guru dalam memilih perangkat ajar sehingga nanti bisa memberikan pelayanan yang luar biasa kepada anak didik,”tandasnya.

Mursid menegaskan, menurut studi bahwa Indonesia menunjukkan terjadi krisis pembelajaran yaitu banyak anak Indonesia yang belum memahami bacaan sederhana dan belum bisa menerapkan konsep matematika dasar. Literasi dan numerasinya masih belum banyak dipahami oleh anak-anak Indonesia sehingga terjadilah krisis pembelajaran di Indonesia,”sebutnya.

Mursid menyebut mulai maret 2020 saat dunia ,termasuk Indonesia, tegoncang adanya covid 19 menambah panjang ketertinggalan pembelajaran atau terjadi learning loss. Oleh karena itu mas Mendikbudristek memunculkan kurikulum baru yaitu Kurikulum Merdeka dalam rangka untuk pemulihan pembelajaran.

Kurikulum ini dimaksudkan bisa memulihkan pembelajaran di Indonesia setelah dilanda krisis pembelajaran dan ketertinggalan pembelajaran,”tuturnya.

Kurikulun merdeka memberikan keleluasaan kepada para guru. Karena kurikulum merdeka masih baru maka perlu adanya pemahaman kepada semuanya. Oleh karena itu kami mengadakan workshop Implementasi Kurikulum Merdeka semacam ini. Kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 sebenarnya tidak jauh-jauh amat perbedaannya hanya istilahnya saja.

Kurikulum merdeka ada CP atau capaian pembelajaran, ada projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan ada modul ajar. Ditempat yang sama, Lena, M.Pd Kacabdindik Jawa Timur wilayah Ponorogo, memberikan apresisasi gelaran siswa dalam bentuk "Wisata Literasi" SMAN 1 Balong yang di manajeri oleh bapak Mursid.

“Kegiatan literasi satu karya akan memantik para siswa untuk kompetensi yang dibutuhkan saat ini. Bagaimana kurikulum merdeka harus mampu mewujudkan siswa dengan memiliki enam elemen kuat dalam mewujudkan profil pelajar pancasila,”terangnya.

Pada kesempatan itu Lena, M.Pd. mengajak semuanya memiliki peran dan tugas masing- masing sehingga harus saling menguatkan dan komunikasi yang baik untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan yaitu mutu lulusan SMAN 1 Balong. Kegiatan wisata literasi ini merupakan karya inovasi yang dipamerkan di SMAN 1 Balong.

Menurut Lena, hal ini dalam upaya bisa mengoptimalkan dan membekali siswa untuk kompetensi saat ini dan masa yang akan datang. Karena pada faktanya kompetensi yang dibutuhkan siswa lulusan tahun ini tidak sama kompetensi yang dibekalkan oleh bapak ibu yang lalu.

Bapak ibu guru memiiiki peran yang sangat strategis memberikan semua tenaga, pikiran, dan waktunya untuk menyukseskan pembangunan nasional di bidang pendidikan dimulai dari SMA Negeri 1 Balong.

” Alhamdulillah kegiatan apresiasi hari ini bisa menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan karena wajah bapak ibu guru dan siswa terlihat manis,”pungkasnya.(aw)

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru