Ponorogo, beritaplus.id | Aksi nyata para pendidik yang terpilih dalam program Pendidikan Guru Penggerak Ponorogo dipamerkan di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar.
Acara Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan ke-11 Kabupaten Ponorogo tersebut dibuka Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di aula SMKN 1 Jenangan.
Baca juga: Purnawiyata SMKN 1 Jenangan Bertabur Prestasi Membanggakan
Lokakarya yang mengusung tema ‘Pemimpin Berdaya, Siswa Bahagia, Membangun Generasi Emas Melalaui Kepemimpinan Inspiratif’ berlangsung sukses dan lancar.
Hebatnya lagi, kegiatan yang berlangsung Minggu 8 Desember 2024 ini menampilkan berbagai inovasi pembelajaran serta media pembelajaran yang dihasilkan oleh 96 Calon Guru Penggerak(CGP) Angkatan 11.
Dalam sambutannya Bupati Sugiri Sancoko yang akrab dipanggil Kang Giri menyatakan bahwa kegiatan Lokakarya ini menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kuailitas pendidikan di Kabupaten Ponorogo.
“Guru penggerak memiliki peran yang sangat strategis dalam transformasi pendidikan Indonesia. Bapak ibu adalah agen perubahan yang mampu menginspirasi dan memotifasi rekan sejawat serta peserta didik,”ucap Kang Giri pada media beritaplus.id.
Menurut Bupati, Kabupaten Ponorogo memiliki potensi yang sangat besar di bidang pendidikan.
“Namun kita juga menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama. Salah satunya bagaimana meningkatkan kualitas belajar di kelas sehingga peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal,”jelasnya.
Melalui program penggerak, Bupati berharap dapat melahirkan generasi muda Ponorogo yang cerdas dan mampu bersaing di era global.
Sementara penanggung jawab kegiatan Lokakarya 7 PGP Angkatan 11 Kabupaten Ponorogo sekaligus perwakilan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Timur Fariziah Choirunisah, S.Pd, M. Acc mengatakan Lokakarya 7 merupakan bagian dari penilaian akhir bagi para CGP dalam program pendidikan guru penggerak.
“Guru penggerak diharapkan mampu menggerakan komunitas. Jadi apa yang sudah didapatkan itu bukan untuk diri sendiri tetapi harus bermanfaat bagi komunitas minimal yang ada di sekolah, menjadi pengajar praktek bagi rekan guru yang ada di sekolah.
Sebanyak 96 CGP yang sedang berproses telah menyelesaikan selama 6 bulan.
“Lokakarya 7 ini merupakan puncak dari kegiatan pembelajaran yang akan menampilkan perubahan posistif di lingkungan belajar sekolah yang menjadi tanda keberhasilan dari program ini,”ungkapnya .
Inilah saatnya bagi CGP menunjukan aksi nyata dan implementasinya yang telah dilakukkan selama mengikuti program ini. Berbagai karya nyata pembelajaran telah dihasilkan dari berbagai program inovatif dan kreatif. (aw)
.
Editor : Ida Djumila