Ponorogo - beritaplus.id | Luar biasa, torehan prestasi membanggakan kembali diraih SMKN 1 Sawoo dalam ajang bergengsi Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional Kabupaten Ponorogo tahun 2025 digelar Selasa (1/7/2025).
Terbukti SMK Negeri yang kini dipimpin Yayuk Sri Rahayu W, S.Pd, M.Pd. berhak mewakili Kabupaten Ponorogo untuk berlaga di FLS3N tingkat Provinsi Jawa Timur dari 14 jenis bidang lomba yang 13 peserta dari SMA yang menuju provinsi.
Baca juga: SMAN 2 Ponorogo Konsisten Cetak Generasi Kreatif Dalam Seni Budaya
Tak tanggung-tanggung, peserta FLS3N fotografi dari SMKN 1 Sawoo satu-satunya sekolah SMK di Ponorogo yang mewakili Kabupaten Ponorogo maju berlaga di tingkat nasional setelah dinyatakan juara 1.
Kesuksesan peserta fotografi dari SMKN 1 Sawoo di even FLS3N kabupaten Ponorogo mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah Yayuk Sri Rahayu W, S.Pd, M.Pd.
“Ini tentu sejarah tersendiri bagi SMKN 1 Sawoo sebagai satu-satunya SMK di Ponorogo mewakili Kabupaten Ponorogo di tingkat Provinsi Jawa Timur bidang fotografi oleh Raditya Kusuma W,”ujar Kepala Sekolah Yayuk Sri Rahayu W, S.Pd, M.Pd.
Prestasi ini kata Yayuk-sapaan akrabnya adalah berkat kerja keras guru pembimbing serta semangat juang siswanya yang tinggi.
“Alhamdulillah akhirnya peserta FLS3N SMKN 1 Sawoo mengukir sejarah baru satu-satunya SMK Ponorogo juara 1 bidang fotografi ,”ucapnya.
Pihaknya minta do’a restu agar anak didiknya mampu berprestasi di tingkat provinsi membawa nama kabupaten Ponorogo
Raditya Kusuma W kelas XI jurusan Teknik Kontruksi dan Perumahan (TKP) SMKN 1 Sawoo yang juga anggota ekstrakurikuler fotografi SMKN 1 Sawoo berhasil meraih juara 1 lomba fotografi di ajang FLS3N jenjang SMA/
SMK /MA/MAK.
Pretasi ini merupakan hasil dari pembinaan intensif yang dilakukan di ekstrakurikuler fotografi SMKN 1 Sawoo.
Dengan pendampingan rutin dari pembina fotografi sekolah yang menekankan penguasaan teknik dan kepekaan visual.
Saat diwawancari pembina fotografi SMKN 1 Sawoo Ponorogo Arfa Dhani Nugraha,S.Pd dan Arga Dwi Nurcahyo,S.Kom menjelaskan bahwa dalam pembinaan lomba FLS3N siswa dilatih secara sistematis mulai dari pemahaman konsep hingga praktik lapangan.
“Saya selalu tekankan kepada anak-anak bahwa dalam memotret harus benar-benar memperhatikan POI point of interest, moment, komposisi, tonal dan skin tone. Kelima hal ini menjadi kunci dalam menghasilkan foto yang kuat secara pesan dan estetika,”ujarnya.
Baca juga: Ketua DPD PL2KI Jawa Tengah Apresiasi Putusan MK Terkait Magang Calon Advokat
Menurutnya, tantangan terbesar dalam lomba fotogrtafi FLS3N terletak pada penguasaan lighting karena siswa dituntut untuk mampu membaca dan mengendalikan cahaya dalam beberapa kondisi untuk mendukung tema dan pesan foto.
“Lighting ini memang membutuhkan ketrampilan khusus dan jam terbang latihan yang tinggi agar siswa terbiasa mengatur eksposur dengan tepat. Dalam penilaian FLS3N juga ada beberapa point tambahan seperti detailing, namun semua itu dapat diatasi dengan latihan intensif dan evaluasi berkala,”tambahnya.
Selama pembinaan, kata Arfa, siswa rutin melakukan hunting foto di lingkungan sekitar sambil menerapkan teori yang telah dipelajari. Setelah itu hasil karya dievalluasi bersama untuk memperbaiki kekurangan dari sisi teknis maupun pesan visualnya.
Pihak selolah mendukung prestasi ini sebagai langkah maju dalam menumbuhkan budaya berkarya di bidang fotografi serta menjadi motifasi bagi siswa lain untuk berani mengembangkan bakat dan minat mereka.
“Kami berharap capaian ini dapat menjadi modal berharga untuk meraih hasil terbaik di tingkat provinsi dan membawa nama baik sekolah serta Kabupaten Ponorogo di kancah FLS3N Jawa Timur,”terangnya.
Pada FLS3N cabang lomba fotografi ini, siswa SMKN1 Sawoo Ponorogo melakukan hunting foto di Fajar Batik Desa Nambak Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo.
Baca juga: Meriah HUT Bhayangkara ke-79 Polres Ponorogo Tampilkan Berbagai Atraksi
“Kami selaku pembina sangat berterima kasih kepada Bapak Nano pemilik Fajar Batik yang telah memberikan kesempatan kepada tim fotografi FLS3N dari SMKN 1 Sawoo untuk belajar dan memotret di tempatnya,”ucapnya.
Hal ini karena Batik yang diproduksi Fajar batik dikenal memiliki kualitas tinggi dan awet sehingga menjadi pilihan tepat sebagai obyek pengambilan foto dalam lomba ini.
Kegiatan hunting di fajar batik ini sangat erat kaitannya dengan tema “Wastra” yang menjadi tema utama FLS3N cabang lomba fotografi tahun ni.
Melalui pemotretan proses membatik secara langsung siswa berusaha menagkap momen komposisi estetika visual yang dapat menggambarkan keindahan wastra khas Ponorogo (batik merak).
“Harapan siswa kami dengan memotret proses membatik secara langsung estetika foto yang dihasilkan akan semakin tinggi karena fotografi dan batik sama-sama merupakan karya seni rupa,”tuturnya.
Melalui kegiatann ini SMKN 1 Sawoo Ponorogo berharap dapat menanamkan kecintaan siswa pada kesenian wastra khas Ponorogo.(batik merak) melalui fotografi sekaligus mengembangkan ketrampilanm teknis dan artistik siswa agar mampu bersaing dengan baik di FLS3N tingkat provinsi.(aw)
Editor : Ida Djumila