Ponorogo - beritaplus.id | Larangan Pulang Kampung atau Mudik Lebaran yang diterbitkan Pemerintah, mengundang perhatian salah satu tokoh petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur, Suli Daim.
"Aturan larangan mudik yang diterbitkan untuk menekan penyebaran covid-19 itu terlalu berlebihan,"katanya.
“Semestinya mudik itu tidak dilarang, tapi dikelola yang baik,” terangnya di Hotel Gajah Mada Ponorogo pada Jumat sore, (09/04/21).
Masa pandemi yang telah berlangsung kurang lebih satu tahun ini, lanjut Kang Suli sapaan akrabnya, masyarakat sebetulnya sudah mulai terbiasa dengan kebiasaan baru protokol kesehatan covid-19, baik itu memakai masker, cuci tangan ataupun jaga jarak.
“Untuk itu, menurut saya yang perlu dilakukan adalah dengan edukasi yang dilakukan terus menerus, kemudian ada ruang publik, ruang interaksi yang memberikan jaminan protokol kesehatan, saya kira Mereka bisa melakukan itu semua, jadi bukan kemudian dilarang,” jelasnya.
Lanjut kata Mantan Anggota DPRD Jatim ini, seperti telah diketahui bahwa Pemerintah telah menyatakan sekarang saatnya era baru “new normal” ditengah pandemi, itulah yang perlu ditekankan yaitu tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak terjadi lagi penyebaran covid-19.
“Harapan kita aturan pemerintah tidak sekaku itu. Karena masyarakat sudah sadar akan protokol kesehatan, mereka sudah mulai Paham bagaimana melindungi diri, menjaga diri dan orang lain di tengah-tengah pandemi. Nyatanya sekarang bioskop sudah dibuka, Tempat-tempat hiburan sudah dibuka. Itu berarti kan sudah yakin bahwa rakyat ini sudah sadar bahwa covid itu ada di sekitar kita tetapi sudah bisa saling menjaga diri,” pungkasnya. (aw)
Editor : Redaksi