Ponorogo - beritaplus.id | Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Ponorogo menggelar orientasi percepatan penurunan stunting bagi tim pendamping keluarga bertempat di pendopo kecamatan kota Selasa (16/11/2021).
Kepala Dinas PP dan KB Ponorogo Harjono dan Arif Mujahidin sebagai pemateri terkait seluk beluk stunting. Orientasi diikuti 4 kelurahan terdiri dari bidan, ppkbd, dan PKK di kecamatan Kota, hadir untuk mendengarkan uraian 2 pemateri tersebut.
Harjono di depan peserta yang mayoritas ibu ibu dalam paparan nya mengupas tuntas banyak terkait perkembangan stunting di Ponorogo.
"Pelatihan ini ujung ujung nya adalah dalam rangka penurunan angka stunting yang ada di kabupaten Ponorogo. Sebagai hasil akhir adalah agar kasus stunting mengalami penurunan,"ungkap Harjono.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan program bapak presiden dan kementerian BKKBN. Dalame mendukung upaya pemerintah menurunkan angka stunting dinas kesehatan, dinas KB, dinas sosial, Bappeda dan dinas PU supaya penandatangan pakta integritas dalam penanganan stunting yang ada di Ponorogo.
"Sudah terbentuk 751 tim pendamping keluarga. Satu tim terdiri dari 3 unsur yakni bidan, PPKBD dan PKK,"sebutnya.
SAVE_20211117_162521
Perlu diketahui ibu2, bahwa angka stunting di Indonesia masih sekitar 32%, dan angka nya suplatif, kadang turun kadang naik, sehingga di Indonesia itu ada 3 anak yang satu stunting, kalau ada 9 anak yang 3 stunting, jadi cukup tinggi angka stunting.
"Jadi nanti setelah, pelatihan ini, peserta diharapkan mampu memahami atau provio pendamping keluarga apa sih yang di maksudkan pendampingan keluarga. Kemudian indikator keberhasilannya Yang pertama ibu2 di sini nanti mau tidak mau bisa pun tidak bisa harus menjelaskan tentang apa sih stunting tersebut. Karena masih banyak masyarakat yang belum tahu, tentang apa itu stunting, mungkin kalau di kota sebagain besar udah tau, tapi saya yakin ada sebagian yang belum tahu stunting, kenapa ? Karena kejadian stunting di kecamatan Ponorogo, masih ada , kemudian pendampingan keluarga nanti seperti apa , bagaimana monitoring dan evaluasi, kita akan lihat bersama2 dalam satu tahun terkahir,"pungkasnya(aw)
Editor : Redaksi