Ponorogo - beritaplus.id | Suasana pagi yang cerah mengiringi langkah dengan wajah yang ceria sebanyak 105 siswa siswi kelas IX SMPN 1 Siman Kabupaten Ponorogo akan mengikuti wisuda purnawiyata tahun pelajaran 2020/2021 dan wisuda tahfidz Qur’an bertempat di halaman sekolah, Sabtu (21/5/2022).
Tak terkecuali 12 anak hafalan qur’an jus 30 akan di wisuda oleh kepala sekolah disaksikan forpimka kecamatan Siman, ketua komite, pengawas dan pembina SMP Drs. Tri Miseno, ustad dan ustadah serta wali murid kelas IX.
IMG-20220526-WA0008
Para tamu undangan yang hadir
Kepala sekolah SMPN 1 Siman Mulin, S.Pd, M.Pd dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran bapak ibu semua terutama wali murid kelas IX yang telah meluangkan waktu untuk menyaksikan dan memberikan doa restu kepada anak anak kelas IX.
“Terima kasih kepada anak anak ku semua yang sudah melaksanakan acara ini dengan tertib, lancar, juga kepada segenap kru panitia Alhamdulillah kita berikan apresiasi yang setingi tingginya,”ucap Mulin.
Kepala sekolah memberikan pepatah ada perjumpaan ada perpisahan, bukan berarti purnawiyata ini sebagai makna berpisah bukan berarti pisah dalam artian kita tidak ada komunikasi sama sekali.
“Anak anak ku 3 tahun bersama bapak ibu guru tidak terasa pada penghujung ini memasuki tahap terakhir, kami berpesan manfaatkan ilmu yang sudah diberikan oleh bapak ibu guru untuk kepentingan dan kesuksesan masa depan kalian dan tidak boleh berhenti sampai disini SMP masa depan kalian masih sangat jauh,”kata Mulin berpesan.
Oleh karena itu kata Mulin, sekolah hanya mampu membekali ilmu seperti ini namun kalian wajib mengembangkan di masa yang akan datang di jenjang pendidikan yang lebih tinggi,”tambahnya.
“Kami mewakili bapak ibu guru hanya bisa berdo’a semoga ke depan kalian mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, lebih baik yang IngsyaAlloh akan bisa kalian jadikan untuk menyelesaikan problema kehidupan mengantarkan ke gerbang sukses,”tandasnya.
Mulin menegaskan bahwa SMPN 1 Siman adalah sekolah SMP negeri tetapi terasa Tsanawiyah. Artinya didalam pembelajaran tidak hanya mengandalkan pada kurikulum nasional tetapi sudah mengadopsi kurikulum kemenag bahkan pesantren.
“Wisuda Tahfidz Qur’an sejumlah 12 siswa merupakan penerapan pesantren dalam membekali siswa menghafal Qur’an. Sehingga nantinya siswa lulus dari sini sudah bisa hafal Qur’an jus 30,”jelas Mulin.
Pihaknya berjanji akan meningkatkan pembelajaran dan peningkatan keagamaan secara maksimal yang ekstra tahfid seminggu 3 kali pertemuan,’pungkasnya.(AW)
Editor : Redaksi