Jombang - beritaplus.id | Entah karena apa rehab Masjid RSUD Jombang tidak dilaksanakan padahal perencanaannya dan persiapan sudah dilakukan tinggal pelaksananya.
Padahal waktu direncanakan mengundang semua jajaran SKPD Jombang termasuk Bappeda, kini hanya tinggal cerita.
Pada tahun 2022 diduga ada persaingan kelompok oknum Pejabat di RSUD Jombang, manajemen lama pimpinan Direktur Dr. Puji Umbaran digeser keluar, manajemen baru terbentuk sehingga rencana untuk rehab masjid RSUD Jombang semenjak tahun 2022 akhirnya gagal.
Kepala Bappeda Jombang ketika dikonfimasi via WhatsApp (WA) mengatakan, “tanya ke RSUD Jombang” jawabnya.
Pihak RSUD Jombang melalui Wadir (Wakil Direktur) Mulya ketika dikonfirmasi, kenapa rencana rehab masjid dibatakan, “tidak ada ujarnya
Sebenarnya pada rehab masjid tersebut sudah dianggarkan senilai Rp 5 Milyar, dana dari BLUD RSUD Jombang.
Menurut sumber terpercaya, bahwa rencana itu sudah fix, perencanaan sudah final, realisasipun sudah dianggarkan dan siap dilaksanakan.
Ketika Dr .Puji dipindah oleh manajemen yang baru tidak dilaksanakan, entah dialihkan atau seperti apa kita tidak tahu.
Artinya perencanaan yang sudah terealisasi bukan sebuah pelanggaran hukum, karena memang harus kita realisasi tahun tersebut dengan anggaran yang sudah masuk dalam DPA RSUD Jombang 2022, jadi waktu itu bukan perencanaan abal- abal” ujar salah satu sumber terpercaya tersebut.
Sementara itu, upaya konfirmasi ke Dr.Puji tapi sampai saat ini belum berhasil menemuinya.
Menurut Jatmiko mantan pegawai RSUD Jombang yang kini sudah purna, melalui selulernya kepada mengatakan, rehab masjid di RSUD Jombang tersebut memang benar rencana untuk pembangunan rehab masjid di RSUD Jombang. Itu ide dari Dr. Puji Umbaran, karena beliau ini merasa prihatin melihat masjid di RSUD Jombang kurang maksimal menampung jamaah kadang membludak sampai keluar, sehingga beliau mempunyai pikiran untuk merehapnya, dan semuanyapun sudah matang, malah rencana bangunan dimajukan ke depan dan dibuat 3 lantai. Itu diperkirakan selesai dalam 10 bulan.
Jadi perencanaannya waktu itu diakhir tahun 2021, cuma waktu itu belum tayang di ULP, tapi sudah siap.
Waktu itu di awal tahun 2022 Bupati malah minta pemaparan segala, jadi setelah pemaparan itu tiba- tiba dr.Puji Umbaran dipindah, jadi akhirnya tidak bisa terealisasi, padahal lelang sudah siap waktu itu, tetapi belum tayang di ULP (Unit Layanan Pengadaan). (bersambung)
Editor : Ida Djumila