Ponorogo, beritaplusid | Bertempat di aula masjid Darul Arqam Ponorogo Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ponorogo Kota menggelar pelatihan mubaligh.
Majelis Tabligh yang di ketuai Bonaji, M.Pd ini menggelar pelatihan mubaligh diikuti 80 peserta se ranting PCM Ponorogo Ahad (29/9/2024).
“Alhamdulillah, hari ini Majelis Tabligh PCM Ponorogo bisa menyelenggarakan kegiatan pelatihan mubaligh,”kata Muhajir ketua panitia.
Dia menyebut pelatihan mubaligh diikuti setiap ranting minimal 2 peserta, setiap takmir masjid/mushola minimal 1, ortom, AUM, sehingga jumlah total kurang lebih ada 80 peserta disamping undangan yang lain dari bapak PCM 13.
“Untuk pemateri kita menyiapkan nara sumber terpercaya yakni Drs. H. Muh. Syafrudin, MA, tentang ideologi ber Muhammadiyah, Dr. Wawan Kusnawan,M.Pd teknik berdakwah dengan baik, Bambang Wahrudin, M.Pd, penekanan dakwah yang humoris dan Shodiq Mubarok, M.Pd tentang membaca Alqur’an dengan baik dan benar,”jlentrehnya.
Pihaknya berharap setelah usainya pelatihan mubaligh ini akan mengembangkan di lingkungan masing-masing sehingga menjadi tolak ukur semacam obor bagi lingkungannya untuk dikembangkan ilmu yang di dapat dari pelatihan tersebut.
“Pada akhirnya menjadi masyarakat yang islami yang sesuai dengan Alqur’an dan As-sunah dengan cita-cita Muhammadiyah yakni terwujudnya masyarakat Islami yang sebenar-benarnya,”Inggihnya.
Sementara Ketua PCM Ponorogo Drs. H. Bambang Driadmojo dalam sambutannya menyampaikan ucapan Alhamdulillah hari ini Allah memberikan keberkahan yang luar biasa dalam pelatihan mubaligh.
Seperti mimpi hari ini bapak bapak hadir dengan semangat berlatih menjadi mubaligh. “Luar biasa”tandasnya.
Animo warga Muhammadiyah untuk mengikuti pelatihan mubaligh tidak seperti apa yang dibayangkan Ketua PCM Kota.
“Namun ketika majelis tabligh mengajukan anggaran, ternyata pesertanya luar biasa tidak seperti apa yang saya duga sebelumnya,”akunya heran.
Dengan diselenggarakannya pelatihan ini ketua PCM Kota menegaskan bahwa adalah sekelompok orang yang mengajak kepada yang makruf dan mencegah yang munkar.
“Ini sudah kita wujudkan dengan gerakan persyarikatan Muhammadiyah. Itu adalah pengejawantahan dari surat Al-Imron ayat 104,”bebernya.
Dengan sediikitnya yang belum memiliki komitmen di dalam menjaga roh ideologi Muhammadiyah khususnya di bidang tabligh dan tarjih maka sebagai pimpinan cabang Muhammadiyah kota ingin memiliki kader mubaligh yang handal.
“Oleh karena itu kami berharap kepada peserta pelatihan mubaligh ini mohon ditindak lanjuti. Yang pertama memiliki kedekatan dengan masjid, yang kedua menjadi agen dakwah dan perubahan, ketiga memiliki wawasan agama islam kemuhammadiyahan, mendalami konsep tauhid dan menjelaskan kepada masyarakat,”pungkasnya.
Editor : Ida Djumila