x beritaplus.id skyscraper
x beritaplus.id skyscraper

PMII Perjuangan Unitomo Soroti Penertiban Parkir di Surabaya:“Jangan Samaratakan Juru Parkir dengan Mafia”

Avatar
beritaplus.id
Jumat, 13 Jun 2025 23:07 WIB
Peristiwa

Surabaya, beritaplus.id |  Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Perjuangan Unitomo mengecam kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang dianggap merugikan juru parkir rakyat kecil dalam proses penertiban parkir liar. Dalam pernyataan resminya, organisasi mahasiswa tersebut menilai bahwa penegakan Perda dilakukan secara tidak adil dan menyasar kelompok rentan.

“Kami tidak membela pungli, tapi menolak negara yang hanya berani menertibkan yang kecil, sementara mafia sebenarnya tetap kebal,” ujar Ketua PMII Perjuangan Unitomo, Noval Aqimuddin, di Surabaya, Jumat, (13/6).

Menurut Noval, banyak juru parkir yang bekerja secara mandiri justru menjadi korban kriminalisasi dan penggusuran tanpa solusi. Mereka dicap “liar”, dipaksa pergi dari tempat mencari nafkah, dan tidak diberikan perlindungan sosial maupun skema transisi.

“Juru parkir kecil tidak bisa disamakan dengan mafia parkir. Jika pemerintah serius membenahi sistem, maka yang harus dibongkar adalah jejaring rente yang selama ini menguasai pengelolaan parkir,” tegasnya.

Desak Sistem Parkir yang Berkeadilan

PMII Perjuangan Unitomo menuntut agar penertiban dilakukan dengan pendekatan yang adil dan melibatkan masyarakat. Mereka mendesak Pemkot Surabaya untuk membangun sistem parkir yang transparan, tidak dimonopoli, dan tidak hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu.

Adapun empat tuntutan utama mereka adalah:

1. Menertibkan parkir liar tanpa mengorbankan juru parkir rakyat kecil;

2. Membangun sistem parkir yang adil dan bebas dari praktik rente;

3. Menghapus pungli dari atas hingga ke bawah;

4. Melibatkan masyarakat dalam proses penyelesaian, bukan sekadar jadi objek

Ajak Mahasiswa Kritis dan Turun ke Lapangan

Dalam pernyataannya, PMII Perjuangan juga mengajak mahasiswa untuk tidak menjadi penonton dalam kebijakan yang menyangkut kehidupan rakyat kecil.

“Mahasiswa harus turun ke jalan, bukan sekadar menyambut seruan kekuasaan, tapi untuk mendengar langsung suara rakyat kecil,” kata Noval.

Ia menegaskan bahwa gerakan mahasiswa harus berdiri di sisi keadilan sosial, bukan menjadi alat legalisasi kebijakan sepihak.

Penutup: Bela Rakyat, Bongkar Mafia

Dengan slogan “Bela Jukir Kecil, Bongkar Mafia Sebenarnya”, PMII Perjuangan Unitomo menutup pernyataan sikapnya sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat kecil yang terdampak penertiban.

“Surabaya harus tertib, tapi juga harus adil. Jangan hanya indah di mata investor, tapi gelap bagi rakyat kecil,” pungkas Noval.(*) 

Editor : Redaksi

Artikel Terbaru
Sabtu, 14 Jun 2025 10:42 WIB | Peristiwa
Surabaya, beritaplus.id | Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra (BEM FH UWP) menyelenggarakan Kajian Hukum "Kedudukan Hukum ...
Jumat, 13 Jun 2025 21:28 WIB | Peristiwa
Surabaya, beritaplus.id – Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat Jawa Timur (GEMPAR JATIM) menyampaikan pernyataan sikap publik yang tegas terhadap p ...
Jumat, 13 Jun 2025 20:04 WIB | Hukum dan Kriminal
Pasuruan, beritaplus.id | Satreskrim Polres Pasuruan menahan Kepala Desa (Kades) Ambal Ambil, Kecamatan Kejayan, Jumat (13/6/2025). Saiful Anwar (58) itu ...