SURABAYA, Beritaplus.id – Upaya melindungi anak usia dini dari ancaman pelecehan seksual terus diperkuat. Tim dosen Fakultas Psikologi Universitas Wijaya Putra (UWP) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk SIABISA (Si Anak Berani Bicara dan Asertif) di TK Kuncup Harapan, Surabaya, pada 30 Juli hingga 1 Agustus 2025.
Program ini menyasar anak usia 4–6 tahun dengan melibatkan guru dan orang tua sebagai pendamping utama. Melalui kegiatan ini, anak-anak dilatih agar berani berkata “tidak”, menolak sentuhan tidak pantas, serta melaporkan setiap peristiwa yang membuat mereka tidak nyaman.
Ketua pelaksana, Fifin Dwi Purwaningtyas, S.Psi., M.Psi., menegaskan pentingnya pembekalan sejak dini.
“Anak-anak belum sepenuhnya mampu melindungi diri. Melalui SIABISA, mereka belajar mengenali bagian tubuh pribadi, membedakan sentuhan aman dan tidak aman, hingga berlatih menolak dan melapor,” ujarnya.
Selama tiga hari, anak-anak diajak belajar lewat storytelling, role play, permainan interaktif, hingga lagu edukatif. Guru dan orang tua juga mendapat pelatihan khusus agar bisa mendampingi anak secara berkelanjutan.
Hasil evaluasi menunjukkan, lebih dari 85 persen anak mengalami peningkatan pemahaman tentang perlindungan diri. Mereka juga lebih berani mengekspresikan ketidaknyamanan melalui komunikasi sederhana.
Menurut Purwaningtyas, keberhasilan program ini membuktikan bahwa edukasi berbasis komunikasi asertif efektif sebagai langkah preventif melawan pelecehan seksual sejak dini.
“Harapan kami, SIABISA tidak berhenti di satu sekolah saja, tetapi bisa menjadi budaya pendidikan anak usia dini di berbagai daerah,” tambahnya.
Tim PKM UWP menyampaikan apresiasi kepada LPPM Universitas Wijaya Putra atas dukungan penuh, serta kepada TK Kuncup Harapan Sememi yang telah memberikan ruang untuk pelaksanaan kegiatan ini.(*)
Editor : Ida Djumila