Berita plus, MADIUN - Sebagai upaya dalam melakukan pencegahan serta pengendalian penyebaran Covid - 19 di Kabupaten Madiun, Pemerintah Kabupaten Madiun mengajak seluruh masyarakat, khususnya pemeluk Agama Islam untuk ikut serta membaca Surat Yasin sebanyak-banyaknya.
Pembacaan Surat Yasin ini guna mendukung gerakan pembacaan Surat Yasin Sejuta kali. Pembacaan Surat Yasin tersebut akan dilakukan secara serentak pada Kamis (18/2/2021) selama kurang lebih satu jam dimulai dari pukul 18.15 Wib - 19.15 Wib atau setelah Sholat Maghrib sampai memasuki waktu Isya'.
Untuk masyarakat Kabupaten Madiun, gerakan membaca Surat Yasin tersebut bisa dilakukan di rumah masing - masing.
Sementara Forkopimda Kabupaten Madiun, pembacaan Surat Yasin dilakukan di tiga lokasi berbeda dan akan disiarkan secara live streaming melalui kanal youtube Pemkab Madiun.
Tiga lokasi itu diantaranya, Pendopo Muda Graha Pemkab Madiun, Kodim 0803/Madiun dan Polres Madiun. Menurut Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, gerakan membaca Surat Yasin sejuta kali, bersama pemerintah Kabupaten Madiun dari rumah masing masing ini untuk bermunajat memohon kepada Allah SWT agar Covid 19 segera berlalu.
" Buat masyarakat Kabupaten Madiun mari berperan serta dalam pembacaan Surat Yasin sejuta kali di Kabupaten Madiun pada hari Kamis, 18 Februari 2021 ini. Mudah - mudahan dengan upaya ikhtiar batin tersebut Covid - 19 segera berlalu dari Kabupaten Madiun, " ajak Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, Rabu, (17/2/2021).
Menurutnya, gerakan membaca Surat Yasin sejuta kali ini, sebagai wujud ikhtiar Pemkab Madiun dalam upaya dengan doa dan tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar Covid - 19 segera berlalu.
Selain itu, upaya mencegah penularan Covid -19 dengan menerapkan protokol kesehatan juga harus tetap diterapkan dalam kehidupan sehari - hari.
" Mari kita gemakan Satu Juta Surat Yasin bersama-sama sekaligus bermunajat agar pandemi segera berlalu, selain itu jangan lupa juga terapkan 5 M, yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Membatasi mobilitas dan interaksi, " pungkasnya. (Den).
Editor : Redaksi