IAIN Ponorogo Kukuhkan Prof. Dr. Mukhibat ,M.Ag Sebagai Guru Besar

beritaplus.id

Ponorogo - beritaplus.id | Institut Agama Islam Negeri Ponorogo kembali mempunyai profesor ke 7 yang dikukuhkan hari Sabtu tanggal 17 Pebruari 2024 di Graha Watoe Dhakon IAIN Ponorogo.

Dalam gelar sidang senat terbuka IAIN Ponorogo mengukuhkan Prof. Dr. Mukhibat ,M.Ag sebagai guru besar bidang Managemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.

Baca juga: IAIN Ponorogo Wisuda Ribuan Mahasiswa

Dalam orasi ilmiahnya Prof. Dr. Mukhibat,S.Ag, M.Ag menguraikan manajemen dan evaluasi pengembangan kurikulum pendidikan moderasi beragama di perguruan tinggi.

Mukhibat menegaskan, kenapa harus moderasi beragama, moderasi beragama itu merupakan kebijakan pemerintah pusat sehingga semua lembaga pendidikan harus mendukung.

“Maka berdirilah rumah moderasi yang kegiatanya meliputi pelatihan, workshop dan memasukan kurikulum. Maka ada mata kuliah wajib Islam dan Moderasi yang diberlakukann untuk semua mahasiswa,”urainya.

Dengan demikian tambah Mukhibat target dari pemerintah akan tercapai kepada seluruh mahasiswa.

Yang sudah diberlakukan sejak tahun 2012 dengan 2 SKS yang ada materi sejarah pemikiran, akhlak tasawuf, yang kemudian ada indikator moderasi beragama.

Ia menyebut di kampus IAIN selain mata kuliah juga ada workshop, pelatihan, PBAK, semua kita sisipkan materi moderasi beragama supaya semua mendapatkan pembekalan moderasi beragama dan bahkan 35 dosen IAIN sudah mendapatkan pelatihan trainer of trainer moderasi beragama.

Baca juga: Dirjen Pendidikan Islam Resmikan Gedung Terpadu IAIN Ponorogo

“Kami berharap semua mahasiswa IAIN Ponorogo menjadi mahasiswa yang toleran, anti radikal, menghargai keberagaman, sehingga muncul di masyarakat dengan membawa kedamaian,”harapnya.

Masih menurut Prof. Mukhibat moderasi beragama harus hadir di Indonesia untuk menciptakan keseimbangan dan kedamaian sehingga kehidupan keberagaman di Indonesia menjadi lebih tenang dan tidak ada konflik.

“Ada 3 dosa besar pendidikan yang harus cepat diselesaikan. Yang pertama perundungan yang akan mempengaruhi baik fisik maupun psikisnya,”urainya.

Yang kedua intoleran bahkan ada yang sampai mengklaim paling benar dan mengkafirkan yang lain.

“Yang ketiga pelecehan seksual yang sering kita saksikan di berita,”tegasnya.

Untuk itu kata Mukhibat, Kemendikbud mengoptimalkan pemberlakuan kurikulum merdeka yang salah satunya itu profil pelajar Pancasila yang isinya tentang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri bernalar kritis.

Di tempat yang sama rektor IAIN Ponorogo Prof. Dr. Hj Evi Muafiah menegaskan, tahun ini IAIN Ponorogo akan alih status menjadi UIN Ponorogo bersama IAIN Kediri dan Madura. Semoga sebelum Oktober Bapak Menpan RB Azwar Anas dalam waktu dekat ke Ponorogo.

“Dengan bertambahnya guru besar ini bisa memberikan yang terbaik dalam pendidikan khususnya di Ponorogo dan secara umum di seluruh Indonesia bahkan kami siap untuk mendunia. Oleh karena itu dengan rendah hati kami mohon do’a restunya,”kata Rektor.(aw)

Editor : Ida Djumila

Politik & Pemerintahan
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru