Pasuruan - beritaplua.id | Teguh Ananto, tak pernah membayangkan bahwa suatu hari nanti ia akan menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Pasuruan. Ia tumbuh besar dalam keluarga sederhana dan tinggal di desa terpencil, Pati, Jawa Tengah. Masa kecilnya pernah kesehariannya menggembala kambing.
Perjalanan hidupnya penuh liku dan tantangan, namun dengan kerja keras, tekad, dan kepercayaan yang teguh kepada Tuhan, ia berhasil meraih puncak karier yang gemilang.
Baca juga: SMAN1 Pulung Raih Juara 1 FLS3N 2025
Tahun 1999, Teguh memulai kariernya di Kejaksaan Kalimantan Timur sebagai staf. Pekerjaan yang dijalaninya dengan penuh dedikasi. Sejak kecil, dirinya bercita-cita menjadi jaksa dan dokter. Setelah dewasa, ia putuskan menjadi jaksa.
"Sejak kecil saya mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang jaksa dan dokter," kata Teguh Ananto disela-sela meringati Hari Bhakti Adhiyaksa (HBA) ke-64 yang digelar pada Senin (22/7/2024).
Baca juga: Lebaran Yatim dan Disabilitas, Kemenag Ponorogo Bagikan 1050 Paket
Perjalanan kariernya di Kejaksaan tidaklah semudah mengembalikan telapak tangan. Selama belasan tahun mengabdikan diri di korps Adhiyaksa berbagai kendala dan rintangan menghadang. Namun, pria yang semasa kecil penggembala kambing tidak pernah menyerah.
"Selama kita menekuni dan mencintai pekerjaan. Tentu akan membawah hasil. Apa pun itu pekerjaannya," imbuhnya.
Baca juga: 3 Paket Penawaran Drainase Dibuka Dinas Perkim Jombang
Pria pernah bertugas sebagai Kajari Nunukan Kalimantan Utara ini menuturkan HBA (Hari Bhakti Adhiyaksa) ke -64 sebagai memontum bentuk koreksi diri. Bertambahnya usia, Kejaksaan harus terus melakukan evaluasi dan inovasi. Marwah sebagai penegak hukum harus dijaga.
Editor : Ida Djumila