Pasuruan, beritaplu.id | Sejumlah warga Dusun Kedamean, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol mendatangi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan, Kamis (3/10/2024). Kedatangan mereka untuk mengadukan PT Cargil yang diduga cemari lingkungan, seperti bau menyengat sampai limbah B3 fly ask yang keluar dari cerobong asap produksi pabrik tersebut.
"Kita datang ke DLH untuk mengadukan PT Cargil," kata Wijaya warga Desa Kepulungan didampingi Aris LBH Pijakan Rakyat Nusantara (Pijar).
Baca juga: Pemilik Usaha Pengepul Rongsokan di Beji Bandel. Dipanggil Tak Pernah Hadir
Ia menduga, PT Cargil cemari lingkungan. Selama tiga tahun warga berdampingi dengan limbah. "Saya benar-benar tidak kuat tinggal di rumah. Bau tak sedap dari limbah itu sangat menggangu. Dan bisa mengancam kesehatan khususnya warga yang mempunyai Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)," sebutnya.
Selain itu, pembakaran dari cerobong asal produksi dari bahan bakar batu baru PT Cargil berterbangan ke udara. Dampaknya rumah warga jadi kotor. "Debu-debu dari pembakaran produksi pabrik tersebut masuk ke rumah-rumah warga melalui udara," imbuhnya.
Baca juga: Satpol PP Siapkan Aturan 'Jerat' Pemilik Pengepul Rongsokan di Gunung Gangsir
Untuk itu, ia meminta DLH dan dinas terkait untuk menghentikan semua aktifitas produksi PT Cargil. "DLH harus tegas menindak PT Cargil. Jika ditemukan pelanggaran tentunya harus diberi sanksi berat. Kalau perlu ditutup saja," kesalnya.
Sejatinya, permintaan warga setempat tak muluk-muluk. Mereka hanya ingin menghirup udara segar dan bisa beraktivitas di rumah dengan nyaman. Apabila menghirup bau tak sedap selama berhari-hari bisa mengganggu kesehatan tubuh.
Baca juga: Bau Busuk Penampungan Rongsokan Milik Nurhadi Teror Warga Gunung Gangsir
“Kami hanya rakyat biasa, tak punya apa-apa. Namun, kami berani berjuang menuntut udara bersih sebagai hak manusia,” timpal warga lainnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Pasuruan Taufiqul Ghony akan menindaklanjuti aduan warga. Pihaknya akan mempelajari dulu materi aduannya.
"Aduan baru kita terima hari ini lalu kita pelajari," singkatnya.
Editor : Ida Djumila