Desa Sade yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan suatu kawasan yang memegang teguh tradisi dan budaya Suku Sasak. Produk budaya yang kaya juga tidak terlepas dari sejumlah tantangan terutama terkait dengan pemberdayaan perempuan.
Akar budaya yang tidak mengizinkan perempuan keluar dari desa tanpa ditemani oleh laki-laki anggota keluarga membuat berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan perempuan.
Oleh karena itu, Program Studi Strata Satu (S1) Ekonomi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memiliki isiasi untuk melakukan pengabdian masyarakat yang mendorong pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan fokus pada aspek "Gender".
Dr. Mohammad Wasil selaku Ketua Tim Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mengatakan bahwa perlu strategi khusus agar tidak menggurui masyarakat, namun pemberian edukasi dapat dilakukan. Caranya mendekati para perempuan yang terlibat dalam industri ekonomi kreatif dalam hal ini tenun dan mengajaknya berdialog secara person to person.
Pedagang kain tenun di Desa Sade
Menurutnya, praktek dilapangan pendekatan problem solver sangat penting. Pemahaman kebutuhan pelanggan secara mendalam. Selanjutnya, berikan penjelasan detail tentang produk tenun dan berikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Memberikan edukasi tentang produk, menceritakan pengalaman belanja yang personal dan memuaskan. Dengan pendekatan ini, setiap interaksi dengan pelanggan tidak hanya tentang menjual produk, tetapi juga memberikan solusi yang memenuhi kebutuhan mereka,” katanya.
Program ini dilaksanakan pada Sabtu, 21 Oktober 2023, di Desa Sade, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dr. Tony Seno Aji, S.E., M.E., selaku Ketua Program Studi S1 Ekonomi FEB UNESA berharap bahwa kegiatan ini akan memberikan wawasan berharga bagi para perempuan yang terlibat dalam produksi dan penjualan produk tenun. (*)
Editor : Redaksi