Pasuruan, beritaplus.id | Berdalih membuat arena pacuan kuda. Pemerintah Desa (Pemdes) Kertosari, Kecamatan Purwosari diduga melakukan eksploitasi alam dengan memperjual-belikan batu dan kayu.
Informasi berhasil digali beritaplus.id dilokasi pembuatan arena pacuan kuda di atas lahan TKD (Tanah Kas Desa) yang terletak di Dusun Gunungsari, Desa Kertosari, Kecamatan setempat. Terlihat tumpukan meterial batu gunung digali menggunakan alat berat jenis excavator. Ada dugaan kuat batu-batu tersebut akan dijual. Sebelumnya, dilokasi ada beberapa pohon besar diantara pohon trembesi, randu dan lainnya. Namun oleh Pemdes Kertosari pohon-pohon itu ditebang menggunakan senso (gergaji mesin) dipotong-potong dan diangkut.
"Dilapangan bola ada beberapa jenis pohon. Tapi sekarang sudah ditebang," kata seorang warga yang namanya enggan disebutkan.
Pembuatan arena pacuan kuda ini sempat diprotes warga. Apalagi, pekerjaan memakai anggaran desa (DD). Selain itu, warga juga mempertanyakan manfaatnya untuk siapa,?.
"Pemdes membuat arena pacuan kuda manfaatnya bagi warga apa. Jangan-jangan hanya akal-akal saja," sebutnya.
Ia menduga, pembuatan arena pacuan kuda hanya kamuflase untuk melakukan eksploitasi alam dengan menggali tanah menggunakan alat berat mengambil batu-batu gunung lalu dijual. "Ini sama saja menggarong alam cara paksa. APH (Aparat Penegak Hukum) tidak boleh diam harus melakukan penyelidikan," tegasnya.
Kepala Desa (Kades) Kertosari, Abdul Rockhim mengakui batu-batu gunung sempat dijual ke warga. Hasil penjualan batu tersebut dibuat membiayai pembuatan arena pacuan kuda. Karena tidak anggaran untuk pekerjaan itu. Kades pun menampik kalau pembuatan arena pacuan kuda itu dibiayai oleh pihak ketiga.
Editor : Ida Djumila