Sampang, beritaplus.id – Dentuman bedug berpadu dengan ritme modern menggema di sepanjang jalan Kecamatan Pangarengan. Jumat (29/8/2025) sore itu, ribuan warga tumpah ruah menyaksikan Parade Daul Combodug yang kembali digelar setelah delapan tahun vakum.
Sebanyak 19 grup tampil memeriahkan ajang ini, terdiri dari 8 grup Daul Combo dan 11 grup Daul DugDug. Rute parade dimulai dari depan Kantor Kecamatan Pangarengan hingga Kampung Jembatan Desa Pangarengan.
Irama khas Madura berpadu dengan aransemen modern membuat suasana semakin semarak. Anak-anak berlarian sambil menirukan tabuhan, kaum ibu berjejer di pinggir jalan, sementara para pemuda tak henti-hentinya merekam momen lewat ponsel mereka.
Ketua Karang Taruna Pangarengan, Abdul Halim, tampak bersemangat menyaksikan jalannya parade. Baginya, acara ini bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari identitas budaya Madura yang harus dijaga.
“Parade ini permintaan masyarakat Pangarengan. Setelah delapan tahun tidak ada, kami ingin menghadirkan kembali agar tradisi ini tetap hidup,” katanya.
Dukungan penuh datang dari Forkopimcam Pangarengan dan sejumlah tokoh masyarakat, salah satunya Moh Husin.
“Saya bangga tradisi ini kembali digelar. Selain hiburan, parade ini menjadi ajang mempererat persaudaraan warga,” ujarnya.
Parade Daul Combodug bukan hanya pesta musik. Lebih dari itu, ia adalah simbol kebersamaan, semangat gotong royong, sekaligus kebanggaan warga Madura atas kekayaan budayanya. Masyarakat berharap, gelaran ini dapat menjadi agenda tahunan di Kecamatan Pangarengan.(fen)
Editor : Ida Djumila