Suarakan Sejumlah Tuntutan. Mahasiswa Gelar Demo di DPRD Kabupaten Pasuruan

Pasuruan,beritaplus.id | Sejumlah massa terdiri mahasiswa yang tergabung dari dua organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi damai di gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Rabu (3/9/2025) sore. Dalam aksi itu, mereka menyuarakan sejumlah tuntutan baik isu Nasional atau pun lokal.

Dandi koordinator aksi memastikan demontrasi yang digelar murni dari kalangan mahasiswa untuk menyampaikan sejumlah tuntutan. "Kami pastikan demo yang kita gelar tidak ada tunggangan dari para elit atau pihak lain. Murni dari mahasiswa," tegas Dandi.

Ia menilai, insiden demontrasi berujung kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia merupakan bentuk tindakan yang sewenang-wenang dari para aparat hukum. "Ada dugaan pelanggaran HAM yang mengakibatkan adanya korban jiwa," ujar dia.

Tindak represif dari aparat kepolisian sangat bertentangan dengan Pasal 28 A UUD 1945 tentang hak untuk hidup dan Pasal 9 ayat (1) UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM. Untuk itu, kami mendesak Pemerintah dan Aparat penegak hukum Kabupaten Pasuruan merekomendasikan penindakan tegas serta mengusut tuntas kasus
pelanggaran HAM ini yang terjadi di Jakarta.
"Penyelesaian pelanggaran HAM secepat-cepatnya paling lambat 30 hari," tambahnya.

Selain itu, kami minta DPRD Kabupaten Pasuruan mengawal RUU Perampasan Aset. Pengelolaan aset negara maupun daerah sangat penting dalam menjaga kedaulatan ekonomi, transparansi tata kelola, serta pemanfaatan kekayaan Negara demi kepentingan rakyat.

"DPRD Kabupaten Pasuruan harus segera merekomendasikan
Pengesahan RUU Perampasan Aset kepada DPR RI," tegasnya.

Tidak hanya itu, kekeringan di Lumbang, tambang Ilegal dan pengelolaan tata ruang dan infrastruktur sangat penting.

"Pengelolaan Tata Ruang di Kabupaten Pasuruan sangat diperlukan. Demi kemajuan Pasuruan," imbuhnya.

Menanggapi tuntutan para mahasiswa, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat berjanji akan memenuhinya. Politisi senior PKB ini memastikan akan mengawal tuntutan teman-teman mahasiswa. "Terima kasih teman-teman mahasiswa melakukan aksi damai. Dan tuntutan teman-teman akan kami rekomendasikan ke DPR RI," ujar Lek Sul sapaanya.

Ia pun mengajak para mahasiswa untuk menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Pasuruan. "Mari kita saling bergandengan tangan menjaga Kabupaten Pasuruan bersama," ajaknya.

Ajakan sama juga disampaikan Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo bersama Wakil Bapati Pasuruan, Shobih Asrori saat menemui teman-teman mahasiswa di Gedung Dewan. Pihaknya akan menindak lanjuti tuntutan mereka. Mas Rusdi panggilan akrabnya mengakui kalau dimusim kemarau wilayah Banyu Biru sekitarnya kekurangan air bersih.

"Iya benar saat musim kemarau wilayah Lumbang, Banyu Biru dan sekitar kekurangan air bersih. Untuk itu Pemkab Pasuruan berkomitmen melakukan pasokan air bersih ke wilayah tersebut," ucap Mas Bupati Pasuruan.

Ia menyebut, permasalah air bersih di wilayah Lumbang membutuhkan anggaran tidak sedikit. Meskipun demikian, pihaknya akan berupaya maksimal menyelesaikan. "Estimasi kami soal air bersih di Lumbang membutuhkan anggaran tidak sedikit. Tapi akan kita upayakan," ujar Mas Rusdi.

Terkait pelayanan kesehatan baik di rumah sakit atau puskesmas, Bapati Pasuruan tekankan pelayanan humanis. "Kalau ada puskesmas atau rumah sakit yang tidak melayani warga silahkan hubungi saya," pesannya.

Kedepan, setiap puskesmas akan melayanani 24 jam. "Jika ada warga yang sakit bisa langsung ke puskesmas. Apabila butuh rawat inap di puskesmas juga ada," kata dia.

Mengenai penanganan sampah dan tata ruang juga akan kita tindak lanjuti. Saat ini, Pandaan jadi pilot project masalah sampah. "Disana sudah dibangun TPA plus alat pemilah sampah," paparnya.

Usai berdialog dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Pasuruan serta membuat surat pernyataan dibubuhi materai. Para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib. (dik)

Editor : Redaksi