x beritaplus.id skyscraper
x beritaplus.id skyscraper

Ketua DPD RI : Persyaratan Menuju Digitalisasi Pertanian, Apa Saja?

Avatar
beritaplus.id
Sabtu, 27 Nov 2021 19:31 WIB
Politik dan Pemerintahan

SIJUNJUNG - beritaplus.id | Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan ketahanan pangan adalah masalah serius untuk sebuah negara. Perhatian terhadap sektor ini sangat diperlukan. Termasuk memanfaatkan teknologi digital berbasis pertanian.

Namun, ada tiga syarat yang harus dipenuhi Indonesia untuk mencapai hal itu. LaNyalla menyampaikan tersebut secara virtual saat mengisi Seminar Agrotech 2021 Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Sabtu (27/11/2021).

Kegiatan ini mengangkat tema 'Strategi Kebijakan Negara Pasca Pandemi Covid-19 dalam Upaya Pengembangan Teknologi Pertanian Berbasis Digital Guna Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan'.

LaNyalla menyebut pembangunan teknologi pertanian dan pangan harus menjadi salah satu fokus dalam program pembangunan nasional Indonesia, terutama pasca Pandemi Covid-19. Dikatakannya, pertanian Indonesia harus akrab dengan penggunaan teknologi dan digitalisasi.

Hanya saja, LaNyalla mengakui tidak mudah mewujudkan itu secara massif. "Setidaknya ada tiga syarat utama dalam konteks digitalisasi yang harus dipenuhi oleh Indonesia. Pertama, kesiapan Sumber Daya Manusia. SDM adalah pilar dasar dalam ekosistem inovasi digital. Ingat, digital hanyalah alat. Skema, inovasinya, terobosan, dan peruntukan, termasuk operasionalnya, semua dari manusia," katanya.

Syarat kedua adalah kesiapan infrastruktur. Saat ini, fasilitas infrastruktur telekomunikasi belum merata. Terutama di kawasan timur Indonesia. Akibatnya, terjadi kesenjangan digital.

Syarat ketiga, jelas LaNyalla, adalah kesiapan regulasi. "Dunia digital adalah dunia yang begitu dinamis. Hitungan perubahannya bukan tahun, tapi hari, bahkan jam. Maka pemerintah harus menyiapkan regulasi yang tidak kuno, yang mengakomodasi perkembangan zaman, namun tetap dalam koridor aturan yang baik dan memihak kepada kepentingan bangsa," katanya.

LaNyalla berharap Kementerian terkait juga segera menyiapkan regulasi yang mampu mengakomodasi secara cepat revolusi teknologi digitalisasi.

"Terutama di bidang pertanian yang muaranya wajib berpihak kepada kepentingan nasional kita sebagai bangsa yang berdaulat," katanya.

Dijelaskannya, ada banyak hal yang harus disiapkan secara fundamental sebelum melakukan perubahan yang diiringi percepatan.

"Apabila tahapan-tahapan ini kita kerjakan dengan benar, dan serius, Insya Allah apa yang kita programkan akan berjalan dengan baik. Karena sudah menjadi kodrat manusia untuk bisa melakukan adaptasi terhadap perubahan," ujarnya.

Dijelaskannya, hal terakhir yang paling penting untuk dibangun adalah model bottom up planning, dengan melibatkan petani dalam penyusunan inovasi.

"Inovasi teknologi yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan petani dan sesuai dengan agro-ekosistem spesifik lokasi. Jangan mengulang beberapa kesalahan seperti bantuan-bantuan kementerian yang tidak tepat sasaran, sehingga alat atau sarana produksi pada akhirnya mangkrak karena tidak dapat digunakan oleh petani akibat ketidaksesuaian dengan agro-ekosistem lokasi," katanya.(*)

Editor : Redaksi

Artikel Terbaru
Rabu, 27 Nov 2024 15:34 WIB | Politik dan Pemerintahan
Ponorogo, beritaplus.id | Di Pilkada serentak Rabu 27 November 2024 Sugiri bersama keluarga menggunakan hak pilihnya di TPS 2 Kelurahan Mangkujayan Kecamatan ...
Rabu, 27 Nov 2024 03:46 WIB | TNI dan Polri
Trenggalek, beritaplus.id – Kepala Kepolisian Resor Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. bersama jajaran Forkopimda meninjau kesiapan sejumlah TPS ...
Rabu, 27 Nov 2024 03:38 WIB | Hukum dan Kriminal
Kukar, beritaplus.id– Perang terhadap narkoba terus di galakan oleh kepolisian, salah satunya, Polsek Tenggarong berhasil mengungkap kasus tindak pidana n ...