Tuban - beritaplus.id | Ratusan hektar tanaman jagung di Kabupaten Tuban Jawa Timur memasuki masa panen. Tetapi di tahun ini ada hal yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, biasanya di masa-masa panen seperti ini petani sudah sibuk memanen. Tetapi tahun ini tidak tampak kegiatan itu terjadi bahkan tampak jagung-jagung yang sudah saatnya panen dibiarkan tetap ada di pohonnya.
Fenomena petani tak memanen jagung ada di 3 kecamatan yang meliputi kec. Merakurak kec. Grabakan dan kec. Semanding
Jagung mengering di pohon tak ada semangat petani memanen
Saat ditemui awak media. Sabtu (5/4/2024). Sutrisno (34 Thn) seorang petani asal desa tahulu Kec. Merak urak menyampaikan bahwa sengaja tidak memanennya jagungnya, hal ini dengan harapan harga jagung akan naik setelah hari raya.
"Jagung ini sengaja tidak kami panen. Karna harga sangat rendah, kami selaku petani sangat rugi"
kata warga desa ini dengan polos l
Di tempat terpisah Aminudin Seorang tokoh dan ketua Ketua LMDH Wono Lestari Desa Waleran Kec. Grabakn menyampaikan bahwa harga jagung yang sebelumnya tinggi di musim panen tahun ini bisa dikatakan sangat rendah hal ini yang membuat petani enggan memanen jagung "Harga jagung yang di musim panen tahun lalu pada kisaran 8.500/kg kini di tingkat petani berkisar 4.300/kg itupun jagung kering dan 3400 /kg untuk jagung basah." Ucap ketua LMDH ini lesu.
Harapan masyarakat pada pemerintah khususnya dinas yang membidangi berkenan peduli dengan keadaan para petani.
Editor : Ida Djumila