Pasuruan, beritaplus.id | Pedagang durian berjualan di tepi jalan raya Malang-Surabaya mokong. Meskipun diberi pagar pembatas. Para pedagang durian yang berjualan di kawasan Pasar Wisata Ceng Hoo, Pandaan tetap nekat menjual barang dagangannya. Hal itu berdampak pada kemacetan lalu lintas rawan kecelakaan. Apalagi, momen libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025.
Pantauan dilokasi Pasar Wisata Ceng Hoo, Pandaan, Sabtu (28/12/2024) sore, terlihat sejumlah pedang durian menggunakan sepeda motor dan mobil pickup berjualan didepan gapura pintu dan pinggir jalan. Kondisi lalu lintas padat merayap karena meningkatnya volume kendaraan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Bus-bus pariwisata yang transit di kawasan Pasar wisata kebanggan masyarakat Pasuruan menambah kesan 'semrawut'.
"Kemancetan terjadi di tikungan pasar wisata Ceng Hoo. Arah Malang mau ke Surabaya padat merayap. Salah satu penyebab adanya sejumlah pedagang durian yang berjualan di pinggir jalan raya," ungkap Surati salah seorang rombongan yang transit di Pasar Wisata Ceng Hoo Pandaan.
Wanita asal Sidoarjo menambahkan, penataan pasar wisata Ceng Hoo, Pandaan kurang maksimal. Menurutnya, penataan pasar perlu mendapat perhatian serius dari Pemkab setempat.
"Para pedagang kaki lima juga perlu ditata dan tertibkan biar terlihat indah dan tertib," imbuhnya.
Keluhan juga disampaikan salah seorang pedagang pasar wisata Ceng Hoo, Pandaan, bawah pedagang durian berjualan di tepi jalan raya jadi salah satu penyebab semrawutnya pasar.
"Penambahan PKL membuat pasar semakin tidak tertata. Sebelum para pedagang pasar wisata Ceng Hoo sepakat tidak ada penambahan PKL," ujar dia.
Banyak PKL, membuat pedagang yang ada diatas sepi mampring.
"Sehingga kami yang jualan diatas sepi pembeli," katanya.
Para pedagang berharap Pemerintah Kabupaten Pasuruan segera menindaklanjuti masalah ini dengan tindakan tegas terhadap PKL liar, sehingga arus jual beli di pasar bisa kembali normal dan kemacetan dapat teratasi. (dik)
Editor : Ida Djumila