x beritaplus.id skyscraper
x beritaplus.id skyscraper

Peran Ekonomi Islam dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Avatar
beritaplus.id
Rabu, 10 Des 2025 12:46 WIB
Peristiwa

Penulis: kresna risqi ramadhan

Mahasiswa STMIK Tazkia Bogor

Bohor, beritaplus.id | Kesejahteraan masyarakat menjadi harapan setiap orang, baik yang tinggal di kota maupun di desa, yang bekerja sebagai pegawai, pedagang, petani, maupun pelaku usaha.

Pada dasarnya, semua orang menginginkan kehidupan yang layak, di mana kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan dapat terpenuhi.

Kesejahteraan juga berarti adanya rasa aman dalam menjalani kehidupan serta kesempatan yang adil bagi semua orang untuk berkembang.

Sayangnya, dalam kenyataan sehari-hari masih banyak masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan pendapatan antara si kaya dan si miskin masih menjadi masalah yang belum sepenuhnya teratasi.

Ekonomi Islam hadir sebagai sebuah sistem yang bertujuan menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan status sosial, pekerjaan, atau latar belakang ekonomi.

Dalam pandangan Islam, kegiatan ekonomi tidak hanya sebatas usaha mencari keuntungan materi semata, tetapi juga harus berlandaskan nilai ibadah dan tanggung jawab sosial.

Setiap individu bebas berusaha untuk memperoleh rezeki, namun tetap diwajibkan memegang prinsip kejujuran, keadilan, dan kepedulian terhadap orang lain. Islam mengajarkan bahwa harta yang dimiliki sejatinya bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga memiliki fungsi sosial bagi masyarakat sekitar.

Salah satu peran nyata ekonomi Islam dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat terlihat melalui pelaksanaan zakat, infak, dan sedekah.

Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang telah memenuhi syarat kekayaan tertentu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti fakir, miskin, dan kelompok lemah lainnya.

Dana zakat yang terkumpul dapat digunakan untuk berbagai program sosial, mulai dari bantuan kebutuhan pokok hingga pembiayaan pendidikan dan kesehatan.

Tidak hanya itu, di era sekarang zakat juga mulai dikelola secara produktif, misalnya dengan memberikan modal usaha kepada pedagang kecil, petani, atau pengrajin rumahan.

Program ini membantu masyarakat memperoleh penghasilan tetap sehingga mereka tidak selalu bergantung pada bantuan.

Selain zakat, ekonomi Islam juga menganjurkan sistem bagi hasil dalam kegiatan usaha. Berbeda dengan sistem pinjaman berbunga, bagi hasil tidak memberatkan salah satu pihak.

Pemodal dan pelaku usaha berbagi keuntungan sesuai kesepakatan, dan jika terjadi kerugian juga dipikul bersama. Sistem ini memberi kesempatan bagi masyarakat kecil yang memiliki keterampilan tetapi terkendala modal untuk menjalankan usaha.

Banyak pelaku UMKM yang dapat berkembang karena terbantu pembiayaan dengan sistem yang adil serta tidak menekan mereka dengan kewajiban membayar bunga tinggi.

Dengan semakin berkembangnya usaha kecil, lapangan kerja terbuka lebih luas dan pendapatan masyarakat ikut meningkat.

Di bidang perdagangan dan jasa, ekonomi Islam menekankan pentingnya etika bisnis yang baik. Setiap transaksi harus dilandasi sikap jujur, amanah, serta keterbukaan.

Pedagang tidak boleh menipu, memalsukan kualitas barang, mengurangi timbangan, atau memanipulasi harga. Pembeli pun harus bersikap adil dan tidak merugikan penjual.

Prinsip transaksi atas dasar suka sama suka menjadikan hubungan antara penjual dan pembeli lebih harmonis. Lingkungan usaha yang sehat dapat menumbuhkan rasa saling percaya di antara masyarakat, sehingga aktivitas ekonomi berjalan lebih stabil dan aman.

Peran ekonomi Islam juga terlihat dalam upaya menjaga keseimbangan sosial. Islam tidak melarang seseorang menjadi kaya, selama kekayaan tersebut diperoleh dengan cara halal.

Namun, orang yang memiliki harta lebih diingatkan untuk tidak bersikap kikir ataupun berlebihan dalam hidup. Dalam setiap harta terdapat hak orang lain yang harus dikeluarkan melalui zakat, sedekah, dan bantuan sosial.

Kesadaran ini menumbuhkan rasa empati dan solidaritas antarwarga, sehingga kesenjangan sosial dapat dikurangi.

Masyarakat yang mampu tidak hanya hidup nyaman sendiri, tetapi juga ikut membantu memperbaiki kehidupan sesama.

Dengan menerapkan nilai keadilan, kebersamaan, serta kepedulian sosial, ekonomi Islam mampu menjadi sistem yang sesuai bagi seluruh masyarakat.

Kesejahteraan dalam pandangan Islam bukan hanya diukur dari banyaknya kekayaan, melainkan dari terpenuhinya kebutuhan hidup, adanya hubungan sosial yang baik, serta terciptanya rasa aman dan kedamaian.

Kehidupan yang saling menolong dan berbagi menjadikan masyarakat lebih harmonis dan kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Jika prinsip-prinsip ekonomi Islam diterapkan secara luas dan konsisten, maka kesejahteraan bukan hanya menjadi milik segelintir orang, tetapi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Dengan semangat keadilan dan kebersamaan, ekonomi Islam berpotensi besar menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih sejahtera, adil, dan penuh keberkahan.(*)

Editor : Redaksi

Artikel Terbaru
Rabu, 10 Des 2025 08:05 WIB | Politik dan Pemerintahan
Sampang, Beritaplus.id | Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang menutup tahun 2025 dengan serangkaian capaian kinerja yang diklaim optimal di berbagai bidang ...
Selasa, 09 Des 2025 20:08 WIB | TNI dan Polri
SAMPANG,Beritaplus.id | Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh setiap 9 Desember, Polres Sampang mengajak masyarakat dan generasi muda ...
Selasa, 09 Des 2025 19:05 WIB | Politik dan Pemerintahan
Pasuruan, beritaplus.id | Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan membagikan stiker kepada para ...