Ponorogo-beritaplus.id | Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Mlarak Semplar guru bersama peserta didik yang tergabung dalam OSIS melaksanakan kegiatan berbagi takjil berbuka puasa gratis ke masyarakat Kamis (28/3/2024) petang.
Pembagian paket takjil gratis yang dibagi kepada masyarakat pengguna jalan raya yang melintas di depan sekolah dibagi dua putaran, putaran pertam hari Jum’at tangga 22 Maret dibagikan 200 takjil, putaran kedua Kamis tanggal 28 Maret 2024 250 takjil.
Takjil gratis berupa makanan kecil snack dan air mineral dibagi kepada masyarakt ini berasal dari sumbangan guru dan karyawan serta peserta didik dan pihak lainnya.
Trijoyo,M.Pd kepala sekolah mengatakan, kegiatan bagi takjil gratis ini dalam rangka meningkatkan kepedulian terhadap sesama pada bulan ramadhan 1445 H yang merupakan bulan penuh keberkahan.
“Alhamdulillah kegiatan bagi takjil buka puasa ini berjalan lancar yang dimulai pukul 16.30 WIB,”tutur Pak Tri.
Antusiasme masyarakat yang melintas di sekitar jalan raya Mlarak sangat tinggi. Terbukti dalam waktu sekejap dan hanya 30 menit sebanyak 250 paket takjil gratis ludes.
Masih kata Kepala sekolah, kegiatan bagi takjil bula puasa gratis kualias keimanan dan ketaqwaan anak anak di bulan suci ramadhan.
“Dalam upaya sebagai bentuk partisipasi aktifdi bulan ramadhan, peduli kebaikan masyarakat, meningkatka rasa kemanusiaan, dan belajar berbagi,”uangkapnya.
Sedikit berbagi dari hal hal yang kecil yang dibagi oleh OSIS SMPN 1Mlarak,mudah mudahan dapat member manfaat dan menjadi berkah.
“Terima kasih kepada kru OSIS dan Pembina kesiswaan bu Tri Wahyu dan bu Roni Sita yang telah bekerja kompak membagi takjil gratis semoga di thn depan bisa terlaksana lagi,”tandasnya.
Endah Wahyuni pengguna jalan yang sedang lewat merasa senang dengan pembagian takjil gratis oleh SMPB 1 Mlarak. “Terima kasih Alhamdulillah bisa buat buka puasa di rumah,”ucapnya.
Usai acara pembagian takjil gratis para guru dan panitia OSIS dilanjutkan dengan buka bersama. Luar biasanya lagi menu buka bersama tersebut diberikan oleh salah satu guru yang tidak mau disebutkan namanya.
Editor : Ida Djumila