Ponorogo, beritaplus.id | Bertempat di Rumah Sakit Aisyiyah (RSUA) Jalan dr. Sutomo, Ponorogo, berlangsung prosesi akad nikah antara Desy Umi Lutviana dan Rizki Wijaya Putra. Momen sakral ini terasa istimewa karena digelar di ruang perawatan rumah sakit, tempat Desy sedang menjalani perawatan.
Desy Umi Lutviana (23), pasien asal Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo, merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang baru pulang dari Jepang dan saat ini berstatus sebagai peserta BPJS. Ia bertemu dengan Rizki Wijaya Putra, pria asal Grobogan, Jawa Tengah, yang juga TKI di Jepang. Pertemuan mereka terjadi secara tidak sengaja di bandara saat keduanya pulang ke Indonesia.
Menurut Humas RSUA Ponorogo, Arbain, S.Kep., Ners, Desy masuk rumah sakit pada Jumat, 30 Mei 2025, dan langsung dirawat di ICU karena mengalami penurunan kesadaran. Namun, kondisi Desy berangsur membaik hingga dipindahkan ke ruang perawatan Mina pada Sabtu sore, 31 Mei 2025.
“Setelah hasil observasi dari Dr. Herlambang, Sp.PD menunjukkan kondisi sudah stabil, maka pada hari Senin, 2 Juni 2025, akad nikah dilangsungkan di RSUA oleh petugas dari KUA Kecamatan Sukorejo. Alhamdulillah, proses ijab qobul berjalan lancar,” ujar Arbain.
Pihak rumah sakit turut memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan akad nikah ini, bahkan memberikan kenang-kenangan kepada pasangan pengantin sebagai bentuk apresiasi. “Di RSUA ini bukan hanya melayani orang sakit, tetapi juga melayani kebahagiaan seperti pernikahan,” imbuhnya.
Prosesi ijab qobul berlangsung layaknya pernikahan pada umumnya, disaksikan oleh rombongan keluarga pengantin pria dari Grobogan dan keluarga pengantin wanita dari Sukorejo, lengkap dengan dua orang saksi dan wali nikah.
Kebahagiaan terpancar dari wajah kedua mempelai dan keluarga yang turut hadir. Akad nikah dilakukan oleh penghulu dari KUA Sukorejo, dengan mas kawin berupa uang Yen dan kalung emas.
Desy Umi Lutviana mengisahkan bahwa hubungan mereka dimulai setelah pertemuan di bandara sepulang dari Jepang. “Setelah menjalin komunikasi selama satu bulan dan mendapat restu dari kedua orang tua, kami menetapkan tanggal akad nikah pada 2 Juni 2025,” ujarnya.
Namun, takdir berkata lain. Beberapa hari sebelum hari bahagia, Desy mengalami sesak napas dan harus dirawat. “Alhamdulillah, sekarang sudah baikan dan akad nikah tetap bisa dilangsungkan di rumah sakit,” ucap Desy dengan bahagia bercampur haru.
Rencananya, setelah Desy pulih total, keluarga akan menggelar tasyakuran di kediamannya di Sukorejo.(aw)
Editor : Ida Djumila