Pasuruan - beritaplus.id | Hariono, Kepala Desa Oro-oro Ombo Kulon Hariono mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasuruan, Kamis (5/9/2024). Untuk memberikan klarifikasi terkait temuan dugaan ketidaknetralan kepala desa dalam Pilkada Pasuruan 2024.
Sebelumnya, foto Hariono tersebar luas di media sosial. Foto itu menunjukkan bahwa Hariono sedang diacara deklarasi salah satu pasangan bakal calon
Dalam foto itu, Hariono beserta rekannya selfie di tengah - tengah acara deklarasi bakal calon bupati - bakal calon wakil bupati sebelum mendaftar KPU beberapa waktu lalu.
Hariono mengaku mendatangi kantor Bawaslu sebagai bentuk tanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan taat aturan.
"Saya mendapatkan undangan klarifikasi. Sebagai warga negara yang baik, saya datang untuk memberikan keterangan,” kata Hariono.
Dia tidak menampik itu fotonya. Menurutnya, foto itu diambil sesaat setelah deklarasi pasangan calon di Wonorejo beberapa waktu lalu.
“Saya juga tidak menyangka kalau foto akhirnya menyebar, karena awalnya tidak ada niat dan maksud apa - apa dengan foto itu,” jelasnya.
Disampaikan dia, yang mengajak foto adalah rekannya bukan dirinya. Artinya, dia tidak ada maksud untuk selfie atau lainnya.
“Begini, kalau memang ternyata itu dianggap salah dan melanggar, saya sampaikan permohonan maaf, dan berjanji tidak akan mengulanginya,” ungkapnya.
Menurut Hariono, kedatangannya ke acara itu bukan sebagai kapasitas kepala desa. Dia datang diundang sebagai Kasatkorcab Banser Bangil.
“Saya kebetulan juga pengurus di Banser. Dan saat itu, saya diundang untuk hadir dalam acara deklarasi, ya saya datang saja,” paparnya.
Dia mengaku tidak mengaitkan jabatannya sebagai kepala desa dengan acara tersebut. Ia mengaku, itu murni datang sebagai bagian dari banser.
“Saya tidak membawa urusan di desa dengan urusan politik seperti ini. Bahkan, saya siap berkomitmen menjaga netralitas kepala desa untuk Pilkada Pasuruan,” jelasnya.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan Arie Yoenianto menyebut, hari ini adalah klarifikasi sekaligus mendengar keterangan langsung dari yang bersangkutan.
“Ya kami ingin tahu seperti apa cerita yang sebenarnya. Karena keterangan ini akan menentukan langkah kami ke depannya,” tutupnya.
Editor : Ida Djumila