Surabaya, beritaplus.id — Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat Jawa Timur (GEMPAR JATIM) menyampaikan desakan tegas terhadap operasional Gudang Distribusi (DC Rungkut) milik Shopee SPX Express, yang dinilai telah melalaikan tanggung jawab logistik dan merugikan konsumen secara masif.
Desakan ini muncul menyusul banyaknya laporan dari masyarakat yang mengaku tidak menerima barang pesanan mereka tepat waktu, bahkan ada yang tidak sampai sama sekali tanpa adanya penjelasan yang memadai dari pihak Shopee. GEMPAR JATIM menilai bahwa hal tersebut bukan lagi persoalan teknis, melainkan bentuk pengabaian sistemik terhadap hak-hak konsumen.
“Dalam era digital, transparansi dan akuntabilitas adalah syarat mutlak. Ketika masyarakat sudah membayar lunas tapi tidak mendapatkan haknya, itu bukan hanya lalai—tapi zalim,” tegas Ketua Umum GEMPAR JATIM, Zahdi, S.H., dalam pernyataannya rilisnya yang diterima redaksi.
Soroti Penindasan Digital
Menurut GEMPAR JATIM, Shopee SPX Express tidak bisa terus-menerus berlindung di balik sistem aplikasi tanpa memberikan pertanggungjawaban nyata. Kekecewaan konsumen yang terus menumpuk dinilai sebagai kegagalan Shopee dalam membangun sistem logistik yang adil dan transparan.
“Kami melihat ini sebagai bentuk penindasan baru: penindasan digital. Ketika rakyat membayar dan tidak mendapatkan barangnya, itu bentuk pemerasan terselubung,” lanjut Zahdi.
Aksi dan Tuntutan Mahasiswa
Dalam keterangannya, GEMPAR JATIM menyatakan akan mengawal kasus ini hingga ada tindakan nyata dari pihak Shopee dan pemangku kepentingan terkait. Mereka juga menyusun sejumlah tuntutan:
1. Penutupan permanen Gudang DC Rungkut sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kelalaian sistemik.
2. Pemecatan oknum manajemen yang bertanggung jawab atas kegagalan logistik dan pelayanan.
3. Pertanggungjawaban terbuka di hadapan publik, bukan sekadar klarifikasi melalui pernyataan formal dan permintaan maaf standar.
4. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi Shopee SPX, termasuk kemungkinan pelanggaran terhadap UU Perlindungan Konsumen.
Pernyataan Korlap Aksi: Rakyat Tidak Bisa Dihina Terus-Menerus
Koordinator Lapangan GEMPAR JATIM, Eep Syaifulloh, S.H., juga menyuarakan sikap keras terhadap situasi ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan.
“Shopee tidak bisa sembunyi di balik algoritma. Saat rakyat dirugikan, maka suara mahasiswa harus bergema lebih keras. Jika hari ini kami diam, maka esok semua orang bisa jadi korban. Kami tidak akan mundur!!
Siap Gelar Aksi Besar jika Tak Digubris
GEMPAR JATIM menyatakan bahwa mereka siap menggelar aksi besar-besaran di depan Gudang DC Rungkut maupun kantor perwakilan Shopee apabila tidak ada itikad baik dalam waktu dekat. Organisasi ini juga mendorong pemerintah daerah dan otoritas konsumen untuk segera turun tangan.
“Ini bukan sekadar soal paket yang tidak datang. Ini soal harga diri dan hak-hak rakyat yang diinjak-injak oleh sistem digital yang tidak berpihak,” tutup Zahdi.
Tunduk Tertindas atau Bangkit Melawan!
Dengan slogan perjuangan yang mereka usung, “Tunduk Tertindas atau Bangkit Melawan,” GEMPAR JATIM menegaskan bahwa perlawanan terhadap ketidakadilan digital adalah bagian dari perjuangan rakyat modern.(*)
Editor : Redaksi